JANGAN MAU KALAH DENGAN MEREKA

30 11 2009

Sengatan matahari tak membuat mereka mengeluh, padahal saat itu mereka tengah berada di sebuah lapangan terbuka yang agak luas dan tandus. Pandangan mereka tajam ke depan, namun sikap mereka tetap terlihat tenang. Badan mereka tegap, berdiri dengan kokoh di atas kaki-kaki yang pendek tapi cukup kuat untuk sekedar menopang tubuh besar itu. Tak ada tanda-tanda sedikitpun yang menunjukkan bahwa mereka ketakutan. Padahal, detik-detik menuju akhir hayat mereka sudah sangat dekat.

Beberapa saat kemudian terlihat banyak orang berdatangan berkumpul di lapangan tersebut. Seseorang tampak menenteng sebuah senjata tajam yang berkilauan, sepertinya baru diasah. Ia lah sang eksekutor. Para ‘terpidana mati’ sekarang agak gelisah karena merasa terganggu dikerubungi banyak orang. Memang, eksekusi mati kali ini agak spesial karena diperbolehkan bagi masyarakat umum untuk menyaksikannya secara langsung. Dan sebentar lagi, tibalah saat menegangkan itu. Salah seorang ‘terpidana’ hanya bisa bersuara pilu..

“Muoooooo…..”

“Woiii, lebay banget sih lo, itukan cuma penyembelihan hewan kurban biasa, di kampung gue juga ada kok!”

“Heh, biarin. Ini kan wujud penghargaan gue terhadap sapi-sapi yang rela berkorban nyawa demi kita, demi umat Islam men! Jadi yaa gue nulis ini dengan rasa hormat juga. Dasar loe aja yang nggak berperikebinatangan!”

(Padahal sambil ngomong gitu gue dengan lahapnya menyantap daging sapi yang udah dijadikan sate)

***
Huff, sekarang gue udah kenyang nih, jadi gue lanjutin aja ceritanya yak! Emang proses penyembelihan hewan kurban udah jadi hal yang biasa dilakukan di mana pun, berhubung di Negara kita penduduk mayoritasnya kan muslim. Tapi juga karena udah biasa itu lah kita jadi males buat ngambil hikmah dari proses penyembelihan tersebut. Paling-paling cuma ada komentar : “Ih, kasian sapinya ya” atau “Wah, darahnya muncrat ngeri coy” atau “Gile, udah dipotong kepalanya masih aja tuh sapi jingkrak-jingkrak.”

Oleh karena sebab di atas, maka dari itu sesungguhnya walaupun demikian dan meskipun adanya… “Banyak bacot, lo! Benang merah, benang merah!” Eits, sabar Pak Dalang, ampun deh kita kembali ke benang merah. Kata ustadz gue di pengajian dulu sih, hikmah dari ibadah kurban ini sebenernya adalah untuk mengingatkan kembali peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim dulu. Waktu itu Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan putera beliau yang sangat beliau sayangi, yaitu Nabi Ismail. Hmm, kalo kita pasti menganggap itu tugas yang teramat berat. Bayangin aja, sebelumnya Nabi Ibrahim belum punya anak dalam waktu yang cukup lama, dan saat ia udah dikaruniai seorang anak, nggak berapa lama anak satu-satunya itu malah diminta buat dijadikan kurban. Namun hebatnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sanggup menerima perintah dari Sang Khalik tersebut dengan tulus hati.

Eits, cukup di sini ceritanya, kalian juga pasti udah tau gimana ending dari peristiwa ini kan? Yang penting adalah sikap rela berkorban yang amat besar yang dilakukan Nabi Ibrahim untuk melaksanakan segala perintah dari Allah SWT, itulah yang harus kita contoh. Pokoknya sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat.

Tapi bagaimana dengan umat Islam saat ini? Sayang sekali, nggak sedikit dari umat Islam dengan sombongnya mencampakkan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan untuk diterapkan dalam kehidupan. Banyak yang mengambil sebagian aja dari ajaran Islam yang menurut mereka gampang dilaksanakan atau menguntungkan, sedangkan yang dianggap susah bin ribet, ya dibuang seenaknya, maksudnya nggak dilaksanakan gitu. Hooi, apa kalian nggak mau tanggung jawab? Jangan pura-pura lupa deh, kan dulu pernah ngucap sumpah bahwa ‘Laa ilahailallah, Muhammadarrasulullah’? Itukan pernyataan yang keluar dari mulut sendiri, kalo tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah. Artinya segala yang diperintahkan oleh Tuhan baik melalui Qur’an maupun assunah melalui utusan-Nya musti diyakini kebenarannya dan wajib dilaksanakan kan?

Makanya Abu Jahal mati-matian nggak mau ngucapin syahadat, karena paham konsekuensi yang musti ditanggung setelah ngucapin syahadat yaitu meninggalkan berhala yang selama ini begitu dipujanya dan menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Sekarang, berkali-kali ngucapin syahadat juga nggak masalah kok. Tapi mana jilbab yang seharusnya wajib dikenakan itu? Apa karena panas dan ribet, jadi dengan seenaknya nggak dipakai? Lalu pacaran masih tetap jalan? Apa karena alasan cinta, maka cinta kepada-Nya lah yang jadi dikorbankan? Gimana juga dengan mereka yang ngakunya pejabat, dikemanakan aturan Islam yang sempurna itu? Lupa narohnya dimana ya, karena saking sibuknya memperkaya diri sendiri?

Begitulah, boro-boro berkorban nyawa jihad fi sabilillah, untuk berkorban sedikit ’ribet’ menggunakan jilbab atau meninggalkan pacar aja udah ngerasa segitu beratnya. Apa nggak malu tuh, sama sapi hewan kurban yang dengan nyantai digorok lehernya buat dikorbanin, agar dagingnya bisa disantap oleh para fakir miskin. Bukankah pengorbanan mereka amat besar?
Pren, mungkin kita masih dengan santainya menyaksikan penyembelihan hewan kurban, memotong-motong dagingnya, lalu membakarnya di pemanggangan. Sementara di belahan dunia lain, jangankan berkurban hewan ternak, tapi merekalah yang mengorbankan diri untuk dihabisi oleh biadab zionis laknatullah’alaih, tubuh mereka sendirilah yang terpotong-potong dan terpanggang oleh bom fosfor putih. Dan sekarang, apa yang bisa kita lakukan?

Mengutip orasi yang pernah disampaikan sahabat, sebenernya jauh lebih mulia hidup di daerah konflik kayak di Palestin dibanding tinggal di daerah yang adem ayem seperti di sini. Di Palestin misalnya, seseorang yang keluar rumah akan berhadapan langsung dengan kebuasan tentara Israel, jika ia mati saat melawan, maka ia mati syahid. Sedangkan jika kita keluar rumah ke jalan raya, yang kita lihat adalah pemandangan yang begitu menghinakan seorang Muslim, seperti banyaknya orang yang enggan menutup auratnya. Kalo kita mati ketabrak gara-gara asyik melototin itu, gimana? Na’udzubillah..!

Yah, maunya sih suatu saat nanti bakal dikirimkan pasukan untuk membebaskan umat Islam yang sedang digempur itu, dan bakal diadakan semacam pelatihan militer yang diwajibkan bagi seluruh laki-laki Muslim yang mampu untuk menyeleksi pasukan yang bakal diberangkatkan. Gue pasti ikut dengan senang hati bila nggak ada uzur tentunya. Kapan lagi dapat kesempatan mulia kayak gitu? Daripada begini terus kan, bosan juga sih cuma bisa mengurut dada, nyumpahin Israel lewat tulisan atau cuma ikut berbagai aksi untuk bebaskan Palestina. Tapi hal itu kayaknya nggak bisa terwujud, kecuali jika kita dipimpin oleh seorang Khalifah gagah berani yang nggak akan membiarkan begitu saja umat Islam dizalimi dan daerah kaum Muslim dicaplok seenaknya. Penguasa saat ini sih cuma bisa teriak-teriak ngutuk begitu aja, nggak ada gunanya tau. Heh, apa mereka pikir hidup di jamannya Malin Kundang, main kutuk-kutukkan segala?

Jadinya, saat ini kita cuma bisa berjuang mendakwahkan Islam agar diterapkan di seluruh aspek kehidupan, mengajak sudara-saudara yang lain agar berjuang bersama, mengorbankan segenap upaya yang bisa dilakukan untuk menegakkan kembali kehidupan Islam. Sederhananya sih kayak gitu. Ada usul lain? Yang jelas, jangan mau kalah dengan pengorbanan sapi! Sudah berapa besar pengorbanan kita terhadap Islam? Jangan berikan waktu sisa kita untuk Islam, tapi suarakan Islam, perjuangkan kapan pun, dimana pun. Yakinlah, pengorbanan kita ini dibalas dengan hasil yang setimpal, baik di dunia maupun di akhirat.





Untuk KPK (Khilafah Pasti Kembali)

30 11 2009

Puisi Negeri Para Bedebah
Karya:Adhie Massardi

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

***

Begitu berani, namun kita tahu fakta, bahwa ini pengungkapan yang begitu jujur dari Adhie Massardi mengenai potret bangsa ini. Bukan, bukan hanya bangsa ini, namun mungkin seperti ini juga keadaan negeri-negeri lain di berbagai belahan dunia sekarang. Negeri-negeri yang dikuasai oleh pemerintahan tirani dalam balutan menarik demokrasi.

Puisi ini disampaikan di depan gedung KPK yang ditujukan kepada aparat pemerintahan terutama penegak hukum yang dianggap melakukan upaya kriminalisasi terhadap lembaga pemberantas korupsi di negeri ini. Well, saya bukannya ingin ikut-ikutan sok politis atau ngomongin isu yang super hangat akhir-akhir ini. Puisi yang begitu ’menampar’ inilah yang membuat saya terbakar.

Ya, tak peduli apakah nantinya buaya yang menelan cicak bulat-bulat, atau dengan heroiknya cicak yang bakal menaklukkan si buaya. Yang jelas, kasus ini makin membuka mata kita, bahkan mata hati dan pikiran bagi yang memilikinya, bahwa hampir tak ada lagi lembaga-lembaga negara yang bersih seutuhnya. Korupsi, suap-menyuap, memperkaya diri tanpa memikirkan nasib jutaan orang-orang yang jadi tanggung jawabnya, cih.

Media pun ribut menyoroti kata : Korupsi. Seakan-akan korupsilah aktor tunggal kesengsaraan yang dialami bangsa ini. Padahal korupsi bukanlah permasalahan utama. Ini hanyalah cabang dari akar permasalahan sesungguhnya : diterapkannya sistem aturan kapitalisme yang menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi penguasa menjadi pengusaha busuk yang menghalalkan segala cara. Jabatan adalah ladang bisnis yang prospeknya paling cerah!

Apa solusi bagi permasalahan ini? Perbaiki akhlak dan kembali kepada diri masing-masing? Itu takkan mencabut akarnya sampai ke ujungnya. Aturan bobrok yang mengenyahkan agama dari kehidupan ini dijamin ampuh memerangkap siapa pun yang berkecimpung di dalamnya, tak peduli dulunya orang itu berakhlak mulia. Keadaan akan memaksa. Hingga akan terkemuka alasan ’Anda tak tahu kondisi sebenarnya yang terjadi di dalam sana. Siapa pun akan tergoda melakukan kebusukkan yang sama!’

Diskusi, demonstrasi, dan revolusi. Solusi yang menarik, dan seharusnya kita sepakat pada kata yang terakhir. Tentu kita tak ingin melakukan sesuatu yang setengah-setengah untuk mengubah keadaan, tapi ubahlah semuanya secara komprehensif! Revolusi, bukan reformasi. Mengganti sistem aturan produk kesombongan manusia dengan sistem yang datang dari kesempurnaan Sang Maha Kuasa. Maka pantaskah kita cuma diam saja sambil menunggu siapa pemenang antara duel cicak dan buaya yang tak ada gunanya? Bersatu kawan, dan bergeraklah. Kita perjuangkan sekuat tenaga, harta dan pikiran kita untuk perubahan. Untuk tegaknya diinul Islam rahmatan lil ’alamiin, solusi semua problematika kehidupan yang akan membawa kita pada kemuliaan, dunia akhirat. Segera lakukan..

Karena revolusi ini adalah perintah dari-Nya.
Karena revolusi ini akan datang dalam waktu yang segera.
Karena revolusi ini, adalah milik kita…!

(Beberapa hari menjelang acara Dialogika yang akan diadakan Gema Pembebasan Komisariat UNLAM Banjarbaru dengan tema : KPK –Kita Perlu Khilafah-)

Wallahu’alam..





Tarik Nafas Dalam, Mumpung Masih Bisa

30 11 2009

Uhh, entah kenapa pagi ini badanku terasa kaku. Pagi? Tidak, aku tak melihat secercah cahaya pun dari celah jendela kamarku. Masih belum muncul sang surya, bahkan juga tak kurasakan sinar putih lembut dari lampu kamarku. Oh iya, akhir-akhir ini aku punya kebiasaan mematikan si hemat energi sebelum tidur. Jam berapa sekarang, aku tak tahu sebab tak dapat ku lihat jam dinding dalam kegelapan begini. Ku pikir ini masih tengah malam atau sudah dini hari.
Aku pun sadar, aku terjaga dan tak bisa melanjutkan kembali mimpiku yang tadi masih samar. Terjaga dalam keadaan seperti ini memang menyiksa. Apalagi badanku yang terasa sakit sekujur tubuh dengan sensasi kaku yang aneh sangat enggan dibawa kompromi untuk bangkit dari ranjang. Hmm, ini pasti karena tadi pagi ku forsir seluruh ekstrimitas dalam permainan futsal dengan para sahabatku.

Hening kurasakan entah dalam waktu yang berapa lama. Daripada begini terus, lebih baik ku cari sedikit hiburan saja, pikirku. Tanganku berusaha meraih sesuatu di bawah lantai tepat di samping tempat tidurku, habitat remote tivi kamarku biasa berada. Biasanya sih ada saja stasiun televisi yang setia 24 jam selalu tayang, entah acara yang ditampilkan itu mutu rendahan seperti sinetron atau nyanyi bareng emak yang dilombakan. Heh, makanya akhir-akhir ini aku jarang nonton tivi. Tapi biarlah kali ini lumayan buat pengantar tidur, siapa tahu aku beruntung masih sempat menyaksikan ’opera van banjar’ acara lawak favoritku. Atau mungkin sedang jam tayangnya pertandingan Liga Champion?

Tapi mana sih remote tiviku? Tanganku rasanya sudah menggerayangi hampir ke bawah tempat tidurku namun tetap saja ia tak ku temukan. Eh, apa ini, rasanya lantai kamarku yang terbuat dari ulin permukaannya tidak kasar seperti ini. Bahkan indera perabaku menemukan sesuatu mirip akar-akar kecil yang menyembul dari tanah. Ah, aku pasti mengigau. Sudahlah, aku menyerah saja, lebih baik kulakukan hal yang lain.

Maka aku teringat dengan MP3 ku yang setia nangkring di bawah bantalku. Daripada sepi, mendingan nyetel lagu Linkin Park yang baru ku download di warnet tadi siang dengan volume 99 persen lewat headset. Wahaha, pasti ajip men!

Tapi lagi-lagi aku harus kecewa, karena tak ku dapati si MP3 di penjuru kasur ku. Huh, pasti aku lupa menaruhnya di ruang tamu sebelum tidur tadi.
Lalu otakku ternyata mensugestikan kali ini aku harus menemukan hape ku. Biasanya ketika tidur ada sms yang masuk tapi tak sempat ku baca, mungkin saja hal itu terjadi lagi. Atau aku mainkan saja game yang tak tamat-tamat pada aplikasi hape ku. Atau ku buka facebook lewat hape lalu ganti status dengan face ngantuk? Atau ku teror saja kawan-kawanku dengan misscall sembunyi nomor, hahaha, pasti mereka ketakutan, minimal kesal karena terganggu. Namun, aku hanya tersenyum kecut sebab handphone ku yang biasanya tergeletak di samping tubuhku kali ini ‘pergi’ entah kemana. Oke, ku miscall saja kan, gitu aja kok repot. Eh, tapi pakai apa, pakai dengkul?
Aku bingung kali ini apa yang harus ku lakukan. Entah untuk yang ke berapa kalinya ku coba lagi melabuhkan diriku ke alam dimana kucing pun bisa ngomong (maksudnya alam mimpi).

Tak bisa. Aku gelisah, ku bolak-balikkan tubuhku menghadap kanan dan kiri, telungkup dan terlentang. Ku coba getarkan pita suaraku, memanggil adikku yang biasanya tidur di kamar sebelahku. Tak bisa. Sudah jam berapa ini? Rasanya sudah sangat lama aku terjaga. Mungkin sudah dekat waktu subuh. Tapi mana ibuku yang biasanya setia membangunkanku, namun selalu tak kuhiraukan? Suaraku tercekat tak mampu bahkan untuk berkata ’ibu..!’.

Terlintas juga akhirnya di benakku untuk bertahajjud. Ku coba bangun, tapi kembali aku dikalahkan oleh kemauan kuat janggal tubuhku yang menolak keinginanku. Ku coba betulkan posisi bantalku, meraih selimut hangat, dan memeluk guling. Semoga dengan posisi yang nyaman aku bisa tertidur lagi. Tapi seketika itu akan ku lakukan, aku merasakan hal yang membingungkan.
Aku baru sadar kalau tempatku merebahkan kepala bukanlah di atas bantal, tetapi gundukan-gundukan keras dan lembab. Selimut yang kucari bukanlah kain tebal berwarna-warni tetapi kain putih tipis dan panjang seukuran tubuhku. Kamarku seketika tak lagi seperti kamarku. Gelap yang kukira tadi karena lampu yang mati ternyata memang karena mustahil tempat macam ini terjangkau oleh cahaya. Inikah aku? Ini mimpi?

Aku ingat saat terakhir aku di kamarku ketika keluargaku menatapku dengan pandangan nanar bahkan ibuku tersedu. Aku tak berdaya saat itu dan ayahku membisikkan dua kalimat jaminan hidup seorang yang Muslim. La ila ha ilallah, Muhammadurrasulullah.

Air mata penyesalan tak tahu apakah bisa mengalir dalam keadaanku yang begini. Baru ku rasakan semut-semut hitam dengan belang putih di bagian abdomennya berbaris di sepanjang kakiku. Sesuatu yang merayap, mungkin kalajengking hinggap di pipiku. Seharusnya aku bergidik, tapi mau bagaimana lagi. Merekalah yang bakal jadi pendampingku dikala ku sendirian selama beberapa saat ke depan. Bukan lagi televisi di kamar, MP3, maupun handphone.

Sayup-sayup terdengar gemuruh diiringi, akhirnya, secercah cahaya lalu aku pun terbangun. Sosok yang mendatangiku itu bertanya, tenang tapi tegas menggentarkan, ”Ma rabbuka..?”

***

Daun-daun kering yang gugur ditiup angin bergantian menerpa wajahku, menyadarkanku dari ketermanguan yang dalam. Hehehe, persis seperti di film-film ya, ketika sebuah cerita mencapai klimaksnya, tanpa disangka ternyata itu hanyalah khayalan sang tokoh utama.

Mataku tertuju pada buku berisi surah Yaasin yang ku pegang dan sudah selesai ku baca, lalu ke arah nisan kakekku yang meninggal ketika aku masih SD dulu. Ku lihat ayah dan ibuku masih khusuk menyelesaikan ayat 83 surah Yaasin. ”Fasubhaanalladzii biyadihi malakuutu kulli syay in wa ilayhi turja’uun”. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Daun-daun kering tadi sebagian jatuh di atas kubur. Tidak,dari yang sebagian itu ternyata bukan semuanya daun kering. Secara seksama ku temukan bahwa terselip selembar daun yang masih hijau dan muda.

Tak seperti para ’senior’nya yang rapuh dan keriput, yang satu ini jelas masih segar. Kasihan sekali, seharusnya tempat untuk si ’daun muda’ adalah bergantung di dahan yang rimbun nan hijau, bercengkerama dengan kawan-kawannya yang lain, bukannya terbuang dan terpinggirkan seperti ini. Mungkin si ’daun muda’ tadi juga sebenarnya masih asyik menikmati hembusan angin yang lembut, namun tak menyadari lama-lama angin itu jugalah yang tanpa permisi mencabutnya dari sang ranting. Nikmatnya semilir angin langsung hilang seketika tergantikan angin kencang nan menyakitkan.

Sepertinya begitu juga dengan kematian. Ia memang penuh dengan kemisteriusan. Akrab dengan mereka yang tua namun tak berarti renggang dengan yang muda. Semuanya sama saja. Kita takkan tahu kapan bos maut akan menjemput, dan tentu kita takkan sempat protes begitu nyawa kita direnggut. Takkan bisa protes, walaupun saat itu datang kita masih dalam keadaan hijau begini. Walaupun saat itu indahnya dunia sedang asyik-asyiknya kita nikmati, tiba-tiba kematian datang sebelum tanda-tandanya diketahui. Dengan tak terduga, seketika semuanya langsung sirna. Siapa yang tahu? Bahkan ketika memejamkan mata selama tidur, adakah yang berani menjamin kelopak mata bisa membuka kembali keesokan paginya?
Takut? Kenapa harus? Ia adalah sesuatu yang pasti datang. Takkan bisa ditolak dan juga ditunda. Seperti halnya hari Senin, hari upacara bendera, kegiatan paling membosankan di sekolah. Namun mau tak mau kita juga tetap menghadapinya.

Oke, ada hal yang harus kita khawatirkan memang tentang kematian. Persiapan. Apa bekal yang kita bawa tentu harus sepadan jika ingin selamat dalam perjalanan yang panjang. Kemudian seperti apa kematian yang kita inginkan? Itupun bisa dimasukkan ke dalam proposal yang kita ajukan kepada Sang Pemilik Hidup & Mati.

Sebagaimana seorang sahabat Rasulullah yang protes ketika ia masih hidup sehabis peperangan. Ketika ditawarkan ghanimah (hasil rampasan perang), ia berujar, ”Bukan itu yang aku inginkan, tapi ini!” ia menunjuk pada pergelangan tangannya tepat di urat nadi. Artinya, mati syahid. Maka pada perang selanjutnya tertegunlah Rasul beserta para sahabat, sebab sang sahabat itu tewas tertusuk tombak tepat di tempat yang pernah ia tunjuk!
Lalu bagaimana keadaan kita setelah mati? Jangan pernah membayangkannya sama dengan paparan saya di atas tadi. Itu jelas cuma fiktif, bohong belaka, hehe (mana mungkin dalam kubur masih sempat mikirin facebook). Sekali lagi, siapa yang tahu, mungkin keadaannya jauh lebih mengerikan dan menakutkan. Itu juga tergantung dari ‘bekal’ kita tadi kan?

”Kullu nafsin dzaa iqatulmawti..
(tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati)”
-Firman Allah Qur’an al-Anbiyaa ayat 35

“Setiap langkah dalam kehidupan dapat mengantarkan kita pada kematian. Lalu untuk apa kita melakukan kesalahan?”
–Budi Saputera, konseptor minimagz ’BadaiOtak’

”Jika tak ingin dikuasai oleh kehidupan dunia, bagaimana kalau dunia yang ada di bawah kendali kita?”

1 Syawal 1430 Hijriyah,
sepulang ziarah ke makam kakek & keluarga lain juga seorang guru yang dirahmati Allah SWT.

oleh : saudaramu, dengan maksud mengingatkan.





Informasi pnerbangan gratis AL JENAZAH AIRLINES LAYANAN PENUH 24 JAM

21 07 2009

Bla kt akn “brgkat”dr alam ini ia ibrt pnerbgn ke sbh tmpt,dmana informasi ttgx tdk trdpt dlm brosur pnerbgn,ttpi mlalui AL-Qur’an dan AL-Hadist.
Dmn pnerbgn bkn dgn gruda airlines,singapore airlines,atw US airlines,ttp AL-Jenazah airlines.Dmn bkl kt bkn lg tas sbert 23 kg,ttp amln kt ddunia,tk lbh,tk krng.dmn bjux bkn lg pierre cardin,atx straf dgnx,akn ttp kain kafan ptih.dmn pwangix bkn channel atw polo,ttp air bys yg suci.dmn passport kt bkn indonesia,britis atw american tp Al-Islam(amin..).dmn visa kt bkn lg skedar 6 bln,ttp “Laailaahaillallah”.dmn playanx bkn pramugari jlita,ttp izrail dll.dmn srvisx bkn lg klas business atw ekonomi,ttp skedr kain yg dwngikn,dmn tjuan mndart bknx bndara cgkareng,heathrow Airport atw jeddah international,ttp tnah pkuburan.dmn ruang mnunggux bkn lg ruangan ber AC dan prmadani,ttp ruang ruang 2×1 mter,glap gulita.dmn pgawai imigrasi adlh Munkar dan Nakir,mreka hnya mmeriksa apkh kt layak ke tjuan yg diidamkn.dmn tdk prlu lg satpam dan alat detector.dmn lpgn trbg transitx adlh Al-Barzah.dmn tjuan trakhir apkh syurga yg mgalir sungai d bwahx atw neraka jahannam(Naudzubillah).pnerbgn ini tdk akn dbajak atw d bom,krn it tk prlu bmbg.sjian tdk akn dsediakn,olh krn it tdk prlu mrisaukn mslh alergi,atw halal haram mknan.jgn rsaukn cancel pmbtaln,pnerbgn ini snantiasa tpt wktux,ia brangkt dan tba tpt pda masax.jgn pkirkn ttg hburn dlm pnerbgn,anda tlh hlg slera brsuka ria.jgn bmbg ttg pmbelian tiket,ia tlah siap d booking sjk ruh anda dtiupkn d dlm rahim ibu.YA,BERITA BAIK!! Jgn bmbgkn sp yg anda du2k d sbelh anda.anda adlh stu2x pnumpg pnerbgn ini.olh krn it brgembralh slagi bsa!dan skiranya anda bsa!
Hanya ingt!pnerbgn ini dtg tnpa ‘pmberitahuan’.cma prlu ingt nma anda tlah trtulis dlm tket utk pnerbgn..saat pnerbgn anda brangkt,tnpa doa Bismillahi Tawakkaltu ‘Alallah,atw ungkpn slmt jln.ttp Inalillahi Wa inna ilaihi Rajiuun..anda brangkt plg ke Rahmatullah.Mati.ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?
(Dikutip dri Sm edisi 1/1427 H)





TANDA-TANDA KEHANCURAN PERADABAN BARAT

17 07 2009

Oleh: Dr Imran Waheed (Hizbut Tahrir Inggris)

Itu adalah sebahagian dan berita-berita negeri yang Kami ceritakan kepadamu. Beberapa di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada yang telah musnah. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka; tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.” (TQS. Hud: 100-101)

Adapun kaum ‘Aad mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” dan Apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Tapi mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) kami. (TQS. Fussilat: 15)

Sejak kehancuran Khilafah Islam pada abad yang lalu, peradaban Barat mulai mendominasi dunia secara politis, militer dan ekonomi. Peradaban Barat menjadi amat bangga akan kemajuan yang dicapainya dan saat ini menyebarkan ideologinya dengan gigih di dunia Islam. Kepada kita dikatakan bahwa Peradaban Barat adalah universal dan merupakan jalan satu-satunya bagi kemajuan dan pencerahan.

Bush berkata, “Peradaban Barat bukanlan nilai-nilai Amerika atau –seperti anda tahu– bukan pula nilai-nilai Eropa. Peradaban Barat merupakan nilai-nilai universal. Karena universal, nilai-nilai itu, seharusnya diterapkan di setiap tempat.” Blair berkata, ”Peradaban kita bukanlah nilai-nilai Barat, ia adalah nilai-nilai universal dari semangat kemanusiaan. Dan di manapun…di manapun, kapan saja, rakyat biasa diberikan kesempatan untuk memilih. Pilihanya adalah sama: kebebasan, bukan tirani; demokrasi, bukan diktator; tertib hukum, bukan hukum dari polisi rahasia.”

Sering kali dikatakan pada kita bahwa peradaban Islam adalah hanya ada dalam lembaran sejarah dan mereka yang menginginkan Islam, syariah, dan Khilafah adalah orang yang berbicara mengenai keterbelakangan dan kegelapan. Namun, apa yang tidak ditunjukkan oleh Barat adalah jurang eksploitasi yang dalam, kekacauan, dan keputusasaan yang telah diciptakan kapitalisme di seluruh dunia.

Propaganda Barat tidak mampu menyembunyikan kemunduran dan kerusakan peradaban ini – suatu masalah yang memang telah jelas bagi kita semua. Ketika mereka menyebarkan nilai-nilai dan ideologi mereka kepada dunia dengan cara yang sangat arogan dan memfitnah peradaban Islam, maka mereka telah mencoba untuk menyembunyikan keputusasaan yang mereka ciptakan pada masyarakat mereka sendiri dan di seluruh dunia.

Percampuran antara materialisme dan kebebasan individu tanpa batas, telah menyebabkan kekerasan yang mewabah, pengunaan obat bius, dan alkohol; mengabaikan orang lanjut usia, kemiskinan, kerusakan pada keluarga, kekosongan spiritual, rasisme, dll, dll.

Penyalahgunaan obat meningkat dengan pesat; juga makin tingginya depresi dan mewabahnya pesta minuman keras. Di Inggris, angka resmi menunjukkan bahwa peminum minuman keras yang “berbahaya dan membahayakan” mencapai angka 7,1 juta orang. Pada dekade lalu, orang yang masuk rumah sakit karena sebab yang berkaitan dengan alkohol telah berjumlah dua kali lipat.

Lebih dari seperlima wanita di Inggris menjadi korban kekerasan seksual ketika meraka anak-anak. Di Negara itu , tiap menit polisi menerima telepon dari masyarakat yang meminta bantuan akibat kekerasan rumah tangga. Satu dari empat wanita di Inggris telah mengalami pemerkosaan atau dicoba untuk diperkosa. Tiap minggu di Inggris, satu hingga dua anak mati karena kekejaman. Satu dari tiga anak-anak hidup dalam kemiskinan. Lebih dari 25 persen dari seluruh pemerkosaan yang dicatat polisi dilakukan terhadap anak-anak di bawah usia 16 tahun. Setengah juta orang usia lanjut diperlakukan dengan kasar, terutama karena tidak mempedulikan mereka. Lingkaran hutang menjerat keseharian masyarakat Inggris .Hutang konsumen di Inggris berada pada angka £ 1.3 triliun, suatu angka yang mengejutkan.

Jurang antara orang kaya dan orang miskin terus melebar. 13,000 keluarga terkaya di Amerika saat ini memiliki pendapatan yang sama dengan 20 juta orang penduduk paling miskin. 13,000 keluarga itu memiliki pendapatan 300 kali lipat dari pendapatan keluarga rata-rata.

Situasi Global

Secara global, peradaban Barat telah menciptkan tata dunia yang tidak adil yang dicirikan oleh imperialisme lewat mekanisme hutang, perdagangan yang tidak adil, dukungan bagi para diktator dan tiran, dan pendudukan yang illegal. Sementara pada saat yang sama mengurangi kebebasan sipil di negara mereka sendiri dengan cara menteror rakyatnya sendiri.

Mereka berbicara soal penentuan nasib sendiri dan demokrasi, tapi mendukung diktator di seluruh dunia Islam seperti Mubarak dan Karimov dan mencegah keinginan masyarakat kepada Islam, syariah dan Khilafah.

Mereka berbicara soal supremasi hukum dan perdamaian di Timur Tengah, namun kenyataanya mereka menjajah dan menjarah; menduduki negeri orang lain. Seperti yang terjadi di Irak di mana mereka membunuh lebih dari 650,000 ribu jiwa.

Mereka berbicara soal keringanan hutang, tapi telah memperbudak seluruh negera di bawah belenggu IMF dan Bank Dunia. Mereka berbicara soal pemberantasan korupsi tapi menyogok ratusan juta dollar kepada para penguasa di negeri-negeri muslim untuk mendapatkan kontrak dagang.

Mereka berbicara soal HAM, tapi Guantanamo Bay, Abu Ghraib, Patriot Act, Undang-undang anti-terroris yang tersamar, menghentikan dan menggeledah, penahanan, penyiksaan, penawanan tanpa peradilan, penculikan dan pengiriman tersangka untuk ditahan dinegara-negara yang merupakan rezim brutal , interogasi yang brutal dan perang-perang yang illegal dan imperialistik adalah bukti-bukti atas sebuah peradaban yang telah memasuki kemunduran yang permanen.

Nilai-nilai, prinsip, dan tradisi dari peradaban Barat telah dijual murah senilai 30 keping perak – Negara-negara Barat saat ini telah kehilangan otoritas moralnya.

Propaganda Yang Gagal

Peradaban Islam (saat ini) tidak memiliki negara yang mengembannya. Ia juga tidak memiliki tentara dan senjata untuk mempertahankannya. Sementara, peradaban Barat dilengkapi dengan senjata, tentara, teknologi, dan dominasi politik, militer dan ekonomi. Namun, walaupun semua itu dilakukan, propaganda pemerintahan Barat mulai memudar.

Kaum Muslim yang tinggal di Barat, yang tiap hari dicekoki kapitalisme, saat ini semakin bersatu dengan kaum Muslim di Dunia Islam untuk menentang kebijakan (kapitalistik), melawan pendudukan, melawan upaya memecahbelah negeri-negeri kita, melawan campur tangan asing, demi tegaknya syariah, demi tegaknya Khilafah, dan seterusnya.

Bahkan propaganda Barat yang anti Islam tidak mampu membendung –bahkan kaum non-Muslim- yang mulai menghargai Islam sebagai sebuah agama dan sebuah sistem. Beberapa di antaranya masuk Islam dan berjuang untuk Islam, sementara yang lainnya tidak lagi mempercayai propaganda pemerintah mereka. Seorang wanita yang masuk Islam setelah Peristiwa 11 September, dia mengatakan bahwa sebelum ‘perang melawan teror’ dia tidak mengetahui siapakah Muhammad SAW, tapi saat ini dia ridho mempertaruhkan nyawanya untuk Rosulullah saw.

Dan ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu (dari rumahmu). Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.” (TQS. Al-Anfal: 30)

Wahai Muslimin dan Muslimat!

Walaupun negara kita tidak ada pada saat ini, akhir segalanya akan berpihak pada peradaban Islam, karena peradaban Barat didasarkan pada kebatilan dan peradaban Islam didasarkan pada kebenaran. Allah SWT berfirman:

Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.”

(TQS. Al-Anbiya:18)

Wahai Muslimin dan Muslimat!

Kekalahan Peradaban Barat terbukti dari tindakan-tindakannya yang menunjukkan keputusasaan. Pendudukan, penyiksaan, penahanan, propaganda, bukanlah tindakan-tindakan dari peradaban yang kuat, melainkan tindakan dari peradaban yang sakit.

Propaganda melawan Islam, pengemban syariah, Khilafah, dan dakwah adalah karena pemerintah-pemerintah Barat mengetahui bahwa mereka sedang menghadapi kebangkitan kembali Islam di seluruh dunia. Tindakan mereka seperti usaha membuat parit yang terakhir dari peradaban kapitalis yang sedang tenggelam.

Maka, kokohkanlah keyakinan anda, berikan loyalitas anda kepada Dien (Al-Islam) dan Umat. Jangan biarkan penyesatan yang membuatmu lemah, karena tingkatan ini hampir usai. Tidak lama lagi, situasi akan berubah cepat. Tanda keberhasilan perjuangan menuju Khilafah semakin nampak jelas. Tahapan menuju kemenangan sudah semakin mendekat dari hari ke hari.

Keimanan kita pada Allah SWT adalah sangat besar dan harapan kita akan kemenangan yang dekat ini tidak tersentuh bahkan dengan sebuah ucapan. Dan Allah SWT maha berkuasa atas segala urusan-Nya, tapi kebanyakan manusia tidak tahu, dan Dia, segala puji bagiNya, berfirman:

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.”. (TQS. An-Nur [4]: 55)





Mereka Takut

17 07 2009

Beberapa waktu lalu umat Islam di Indonesia digemparkan dengan penerbitan buku “Ilusi Negara Islam” yang dikeluarkan oleh Wahid Institute dan disponsori oleh LibForAll Fondation. Sesuai dengan judulnya isi buku itu mengemukakan bahwa negara Islam yang menererapkan aturan syari’ah Islam secara menyeluruh mustahil bisa diwujudkan. Protes langsung bermunculan dari umat Islam. Ternyata setelah diselidiki ternbukti semua yang mereka tulis di buku itu hanyalah omong kosong karena tak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Tokoh-tokoh yang katanya dijadikan sebagai narasumber pun malah protes karena merasa tak dilibatkan dalam penyusunan buku tersebut. Jadi buku itu hanya berisi fitnah keji untuk memecah belah umat dan memperlemah upaya penegakkan Khilafah.

Tentu saja upaya kaum liberal itu gagal total. Ilusi Negara Islam akhirnya hanya dianggap sebagai angin lalu saja oleh orang yang beriman. Ya, seorang mukmin pasti tahu bahwa tegaknya negara Islam yaitu Daulah Khilafah adalah janji langsung dari Allah SWT. Artinya itu pasti terjadi, bahkan insya Allah segera terjadi dalam waktu dekat ini.

Sebenarnya kejadian ini hanya contoh kecil perwujudan rasa benci kaum kafir-liberal yang amat sangat kepada Islam. Sudah jelas siapa yang berada dibalik para tokoh penyusun buku itu yaitu lembaga Barat yang begitu setia mengucurkan dana berapapun asal Islam bisa hancur.

Ada hal yang cukup menarik. Jika kaum liberal dan kafir begitu tidak memercayai tegaknya negara Islam dan hanya menganggapnya sebagai ilusi belaka, buat apa mereka repot-repot mengurusi hal ini? Seandainya mereka begitu yakin bukankah tak usah melakukan propaganda menyesatkan pun khilafah tak bakalan tegak juga? Bukankah ini artinya dalam diri mereka terbersit juga keyakinan bahwa suatu saat nanti khilafah pasti tegak? Artinya jelas, mereka, orang-orang kafir dan munafik ini, sedang dilanda ketakutan setengah mati akan tegaknya Islam, sehingga mereka berupaya sekuat mungkin menghalang-halangi terjadinya hal ini.

Bisa dilihat dari tindakan mereka akhir-akhir ini. Berbagai propaganda untuk menyerang Islam sangat gencar akhir-akhir ini dilakukan. Di dalam negeri kita tak asing lagi dengan anggapan ’orang yang ingin syari’ah diterapkan adalah orang yang hanya ingin memecah belah kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai agama’. Selain itu para pejuang syari’ah selalu disebut ’golongan Islam garis keras, ekstrim, golongan fanatik’.

Di Inggris beberapa saat lalu diumumkan bahwa dalam waktu dekat ini akan disahkan undang-undang yang akan menjadi alasan kuat untuk mencap umat Islam sebagai radikalis. Peraturan itu menyebutkan bahwa orang yang menyerukan penegakkan negara Islam masuk dalam kriteria radikal dan harus diwaspadai bahkan ditangkap.

Perbuatan mereka yang lebih keji lagi adalah ketika saudara kita umat Islam di Lembah Swat Pakistan dibantai secara biadab hanya karena menginginkan penerapan Islam. Tragisnya hal ini terjadi atas izin presiden Pakistan sendiri yang merupakan antek-antek Amerika. Hal serupa dulunya juga pernah terjadi seperti pembantaian anggota PIS di Aljazair, dimusuhinya Hamas di Palestin atau penangkapan anggota Ikhwanul Muslimin di Mesir yang dilakukan sendiri oleh tangan penguasa negeri tersebut. Lihatlah, begitu gilanya para penguasa ’Muslim’ atas rasa takut mereka pada perintah Barat sampai menyingkirkan rasa takut kepada Allah dan rasa kemanusiaannya sendiri. Tanpa rasa kemanusiaan apa bedanya mereka dengan anjing peliharaan yang mau disuruh-suruh?

Memang wajar apabila kaum kafir Barat, liberal munafik, dan penguasa anjing suruhan Amerika ini begitu takut akan tegaknya Khilafah. Jika Khilafah tegak, Barat sebagai adidaya dunia saat ini pasti akan tersingkir dan tak ada apa-apanya dibanding Khilafah. Dengan sumber daya dan kekuatan luar biasa yang dimilikinya, Khilafah akan menjadi satu-satunya superpower di muka bumi.

Seperti yang kita tahu, saat ini negara-negara Muslim yang terpecah belah adalah tujuan bagi Barat untuk mengekspor budayanya yang rusak. Budaya Barat seperti pornografi dan pergaulan bebas adalah barang jualan yang sekarang paling laku untuk dikonsumsi terutama oleh generasi muda yang mudah dibodohi di negeri-negeri Muslim. Nah, bayangkan jika ketika Khilafah tegak nanti dan secara tegas budaya Barat ini dicampakkan, sudah pasti kaum kafir rugi besar kan?

Kemudian jika Khilafah tegak, Amerika dan sekutunya jelas kehilangan jajahan yang sumber dayanya bisa mereka keruk sepuasnya. Tengoklah Indonesia yang memiliki sumber daya melimpah, namun sebagian besar malah dibiarkan saja dieksploitasi oleh asing. Alasan konyol yang sering dikemukakan pemerintah membiarkan itu adalah untuk melunasi hutang negara. Padahal saya yang belum ahli di bidang ekonomi politik saja tahu, tanpa mengemukakan teori yang rumit kalau seluruh sumber daya alam Indonesia dioptimalkan akan cukup membayar semua utang itu.

Dalam sistem ekonomi politik Khilafah nanti, seperti yang saya baca di berbagai sumber, jelas negara takkan membiarkan pihak asing merampok kekayaan alam negara seperti yang terjadi sekarang. Semua sumber daya alam juga bukan negara yang menguasainya, karena itu adalah milik rakyat bukan milik negara. Negara hanya berhak bahkan wajib mengelolanya saja demi kemakmuran dan keperluan warga negara sementara kepemilikan tetap ada pada rakyat. Kemudian Khilafah takkan mengadakan sedikitpun celah untuk berhutang pada lembaga Barat seperti IMF atau World Bank sebab disadari inilah senjata ampuh asing untuk menjajah negara-negara lemah.

Jika Khilafah tegak, para penguasa antek asing akan kehilangan kesempatan mengabdi para ’tuan’ mereka sehingga imbalan-imbalan yang dijanjikan penjajah seperti kekuasaan atau jabatan serta kekayaan tak lagi bisa mereka dapatkan. Penganut liberal akan kehilangan mazhabnya. Pebisnis haram macam miras, perjudian, diskotek, media pornografi, narkoba, hingga sutradara sinetron dan film-film akan bangkrut besar. Pantaslah walaupun mengaku Muslim mereka ini juga takut akan tegaknya Islam sehingga mereka ikut menjadi penentangnya.

Masih banyak lagi alasan kenapa mereka begitu takut. Yang jelas Allah sendiri telah mengemukakan firman-Nya :

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah :Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang benar. Dan sesungguhnya jika kamu kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (TQS. al-Baqarah [2] : 120)

Sebenarnya mereka yang tak menginginkan penerapan hukum-hukum Allah pasti juga meyakini bahwa Islam adalah kebenaran dan solusi. Tapi mata hati mereka sudah tertutup oleh kesombongan mereka untuk mengakuinya sebagaimana kafir Quraisy mendustakan Nabi Muhammad pada zaman dulu. Kita masih berharap agar mereka mendapatkan hidayah untuk mengakuinya, jika tidak maka kitalah perantara Allah untuk menjadikan mimpi buruk mereka segera terwujud yaitu tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah. Bagaimanapun besarnya upaya busuk mereka untuk menghalangi, apakah itu berupa propaganda, cacian, pemboikotan atau malah siksaan berujung pada kematian, tak ada alasan bagi kita untuk takut. Karena sebenarnya mereka lah yang paling penakut! Juga, bukankah rugi sekali bila nyatanya kemenangan ini sudah dekat namun kita tak ikut serta menyongsongnya?

Dan ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu (dari rumahmu). Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya..” (QS. Al-Anfal [8]: 30)

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu’min bertawakkal.” (QS. Ali‘Imran [03]: 160)

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.”. (TQS. An-Nur [4]: 55)

Wallahu’alam bishshawb.





TIPS KHUSUS BUAT YANG BELUM PUNYA PACAR

17 07 2009

Bagi yang belum punya pacar, nggak perlu malu, nggak perlu minder, n nggak perlu gelisah sampai guling-guling di tanah sebab setelah membaca tulisan ini dijamin kalian bakalan puas. Dengan tips yang saya kasih ini, kalian juga nggak perlu lagi minta tips lewat ketik reg spasi pangeran cinta, dokter cinta, dukun cinta, atau ustadz cinta yang dijamin bakal ngabisin pulsa kalian. Saya ngasih tips ini secara cuma-cuma, yah kecuali setelah membaca tips ngaco tapi ampuh ini kalian mau ngucapin terima kasih dan berniat membelikan saya pulsa, silakan aja kirimkan ke nomor di bawah ini, hehe becanda cuy.

Tapi sori, tips yang saya tulis ini sebenernya bukan tentang bagaimana supaya kalo kalian nembak cewek bisa langsung diterima. Bukan juga tentang supaya kalian jadi objek yang selalu dikejar-kejar cewek. Tapi kalo tetep bersikeras pingin dikejar-kejar cewek saya kasih sedikit tips : kalo liat cewek cantik jambret aja tasnya dijamin kamu pasti dikejar-kejar tuh cewek.

Bersiaplah untuk kaget sebab tips ini sebenernya adalah tips agar orang yang belum punya pacar tetap aja nggak punya pacar bahkan sampai selama-lamanya! Eits jangan marah dulu, bukan maksud saya nipu kalian lo, denger dulu nih penjelasannya. Saya mulai dari sedikit pengantar dulu.

Di dunia ini, berdasarkan klasifikasi saya yang seenaknya orang-orang yang nggak punya pacar terbagi menjadi beberapa golongan. Pertama orang yang emang nggak laku-laku, yang disebabkan entah oleh wajahnya yang mirip Brad Pitt keracunan duren campur cocacola, atau kelakuannya yang nggak disenengin orang. Golongan ini sebenernya pingin juga punya pacar, sayangnya ketika golongan ini nembak seseorang buat jadi pacarnya ia ditolak mentah-mentah sehingga kalian bisa aja nemuin orang kayak gini diemperan sambil nyanyi-nyanyi lagu Wali ‘apa salahku, apa salah ibuku, ibu-ibu bapak-bapak siapa yang punya anak bilang aku dst..’ Terus, karena frustasi golongan ini pun bertekad nggak mau pacaran seumur hidup. Bagi kalian yang termasuk dalam golongan ini (ngaku aja pren) jangan berkecil hati dulu, baca aja dulu sampai habis.

Golongan kedua, adalah golongan yang sebenernya bisa aja berpacaran sebab dari sisi tampang lumayan lah n dari sisi finansial mungkin juga cukup tapi ia tetep nggak mau pacaran. Golongan ini berprinsip pacaran itu nggak penting dengn alasan buang-buang waktu juga buang-buang duit buat nraktir n beliin si pacar macam-macam.

Golongan ketiga adalah golongan yang memegang teguh semboyan ‘cinta sejati adalah cinta kepada Allah dan Rasul-Nya’ sehingga dengan prinsipnya ini mereka selalu berusaha menaati segala perintah dan larangan Allah dan Rasulullah. Golongan ini, nggak peduli dirinya cakep atau kayak saya (ingat, lawan kata cakep itu ’saya’), tau kalo hidup di dunia ini cuman sementara aja n akhiratlah kehidupan yang abadi. Maka, perbuatan yang mementingkan kenikmatan duniawi aja n dilarang oleh Allah seperti pacaran mereka jauhi. Walaupun misalnya mereka seringkali diajak pacaran mereka menolaknya dengan halus sembari mengatakan ‘sesungguhnya pacaran itu bertentangan dengan Islam. Allah telah menyiapkan jodoh kita masing-masing, dan kita nanti akan mendapatkan jodoh itu dalam ikatan suci pernikahan bukan dengan jalan hina seperti pacaran ini.”

Nah, saya sependapat dengan golongan yang ketiga ini. Kata guru ngaji saya, agama Islam itu mengatur seluruh aspek kehidupan manusia termasuk pergaulan. Aturan pergaulan Islam antara lain dilarang khalwat (berdua-duaan), ikhtilat (campur baur antar lawan jenis), memandang yang tidak syar’i antar lawan jenis.Yang namanya pacaran kalian semua musti sepakat kalo itu melanggar aturan pergaulan Islam tadi. Jangan pura-pura nggak tau juga deh, kalo melanggar aturan Allah itu dosa, n kalo orang punya dosa, “apa balasannya anak-anak…?!”, “Neraka paaak…!” Tuh kan, kalian yang cuma lulusan SD aja tau, hehe.

Masalahnya sekarang di berbagai penjuru dunia (wiih) kebanyakan remaja menganggap pacaran adalah suatu keharusan. Oke lah kalo yang berpikiran seperti itu adalah orang non muslim, tapi gawatnya nih sodara kita para remaja muslim malah berbondong-bondong ngikut trend pacaran ini. Entah itu akibat propaganda media yang mengopinikan ‘nggak pacaran nggak laku’, atau dengan alasan yang lebih sok mulia ‘ini semua demi cinta bung’. Hah, cuih! Cinta lagi! Mana mungkin orang yang mencintai seseorang membiarkan orang yang dicintainya itu sengsara diazab di neraka. Hmmm, dasar anak muda zaman sekarang (bayangin saya bicara kayak gini sambil mengelus janggut saya yang mulai memutih).

Jadi, beruntunglah kalian saudaraku yang nggak pacaran, yah minimal berhenti pacaran. Insya Allah kalian udah di track yang bener kalo niat kalian nggak pacaran ikhlas karena menaati aturan Allah. Supaya makin mantap nggak mau pacaran, saya persembahkan tips berikut buat kalian yang dirangkum dari berbagai sumber terpercaya. Mungkin kebanyakan udah tau, jadi saya sekedar ngingetin n nambah-nambahin aja, kalo ada salah silakan hubungi customer service.

Eh, sori, buat kalian yang tadi mikir bisa dapat tips-tips cinta murahan kayak ‘tips pacaran romantis’ ketika membaca tulisan ini, silakan aja kalo nggak mau nerusin baca. Kecewa?? Hehe, rasain lo! Tapi kalo kalian nggak baca nih tulisan kalian juga bakal penasaran kan?

Oke, cukup basa-basinya, langsung aja tips yang pertama adalah jaga pandangan mu kawan, karena kata lagunya almarhum Michael Jackson, pandangan pertama bisa membuat mu tergoda (betul nggak sih ini lagunya Jacko?). Allah juga memerintahkan kita melalui firman-Nya di Qur’an:

Katakanlah pada orang-orang beriman, tundukkanlah sebagian pandangan mereka dan jagalah kemaluan mereka yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”( An Nuur:30)

Tips kedua, sibukkan diri dengan aktivitas2 bermanfaat atau yang menjauhkan kita dari hal-hal nggak berguna kayak pacaran. Misalnya aktif di organisasi atau olahraga main bola, dan ingat harus tetap syar’i. Tips tambahannya coba sesekali kalian main bolanya di jalan raya pasti kalian bakal segera ngelupain masalah pacaran sebab kalo nggak ditabrak kalian mungkin akan dikeroyok oleh warga sekitar karena mengganggu ketertiban. Tapi ini nggak syar’i sih, hehe.

Next, hindari aktivitas yang membuat kamu berinteraksi secara berlebihan dengan lawan jenis. Jangan coba-coba ngambil kesempatan untuk dekat dengan bukan muhrim bisa berabe nanti. Lagian udah jelas ada larangan untuk ikhtilat dan berkhalwat kan.

Selanjutnya, bersyukurlah kalian yang berwajah mirip saya, sebab tampang preman kayak gini nggak bakalan ada cewek yang ngedeketin. Kalo kalian ngaku ada yang mirip-mirip David Beckham, itu harus lebih bersyukur. Tapi hati-hati jangan sampai kamu tebar pesona kesana kemari sehingga membuat lawan jenis tertarik sama kamu. Tips tambahannya kamu menyamar aja misalnya dengan memakai topeng atau kalo nggak mau ada cara lain yang lebih radikal n nggak terlalu dianjurkan, yaitu selalu pasang muka mesem ketika berhadapan dengan lawan jenis. Otomatis kamu bakal dijauhi mereka n kesempatan iblis untuk ngerayu kamu pacaran makin kecil.

Terakhir ingat selalu, walau nggak punya pacar seumur hidup, Allah udah berjanji bahwa tiap manusia itu ada jodohnya n dalam ikatan pernikahan yang diridhoi Allah-lah kita bersama jodoh masing-masing akan mengarungi hidup bersama dalam nuansa cinta penuh kasih (jangan muntah karena tulisannya mendadak sok romantis). Jadi jodoh itu nggak usah susah-susah dicari, bahkan seperti kata seorang sahabat ’jodoh itu datang sendiri, kita ngumpet di dalam kulkas pun ia bakal nemuin kita juga’. Ingat aja janji Allah bahwa Dia pasti bakal ngasih jodoh sesuai dengan tingkatan keimanan seseorang. Artinya kalo kalian mau dapat jodoh yang bagus, tingkatkan juga kualitas kalian sebagai muslim.

Yak, mungkin cuma ini yang bisa saya kasih, kalo kalian ada tips tambahan lagi silakan aja tambahin sendiri. Asal tetap dalam lingkup syari’ah Islam. Buat kalian yang udah mengkaji Islam atau pernah pengajian mungkin kalian udah tau atau sering ngedenger tips-tips kayak gini. Tapi beribu kali pun kalian ngedenger tapi nggak diterapin juga maka itu sia-sia bung! Segeralah praktikkan n ingat kalo Allah itu Maha Melihat. Kalian mau taat pada aturan Islam atau tetep nyoba sembunyi-sembunyi pacaran Allah tetep aja bakal tau apa yang kalian lakukan.

Tiba-tiba ada komentar, ”Ah, paling lo cuma nyari temen aja supaya lo nggak merasa sendirian aja yang nggak laku-laku jadi lo ngajak yang lain supaya nggak pacaran kan.” Ada komentar lain lagi, “Alah, dasar munafik. Paling lo cuma iri ngelihat betapa mesranya pasangan pacaran sementara lo masih sendiri. Makanya lo bikin tulisan beginian,dasar sirik aja lo.”

Hahaha, mohon maaf, saya yang nulis ini sebenernya bukan bermaksud sok suci sebab saya sadari saya pun nggak luput dari perbuatan dosa. Masih sangat jauh, kalo saya dibilang manusia yang berakhlak mulia. Oleh karena itu saya musti banyak-banyak ngaji Islam n memperbaiki diri. Lalu kenapa jadi saya sok nasehatin begini?

Pertama semoga niat saya tulus buat mendapat pahala walau cuma sekecil font tulisan ini di sisi Allah. Saya nggak peduli biar ada yang menghina tulisan ini n kalian ngejek yang macam-macam. Buat apa ngerepotin hal itu, toh bukan komentar dari kalian yang bakal jadi penilaian Allah terhadap timbangan amal saya.

Kedua, ini cuma ungkapan cinta buat kalian semua yang seakidah sama saya. Kalo yang namanya cinta pastinya nggak mau dong saudaranya terjebak dalam kebathilan karena balasannya di akhirat nanti jelas adalah neraka. Apapun anggapan kalian sekali lagi saya nggak peduli, yang penting saya sudah menyampaikan perasaan saya kepada kalian, walaupun dalam bentuk yang nggak karuan macam ini. Jadi bukannya saya sirik sama mereka yang pacaran, malah seharusnya saya kasian kan.

Lalu sebenernya tulisan ini saya bikin sebagai benteng saya yang paling kokoh supaya saya sendiri tetep konsisten dengan prinsip saya untuk nggak pacaran. Bayangin aja, kalo saya pada akhirnya pacaran, itukan sama aja saya munafik, nggak melakukan apa yang udah digembor-gemborin. N udah pasti azab yang pedih bakal menanti saya di akhirat. Mengerikan!

Terakhir saya juga berpesan dengan kalian semua, ketika nantinya saya mulai melenceng dari prinsip saya dan melenceng dari aturan Islam tentunya, dengan segala kerendahan hati tolong, untuk ngingetin saya dengan cara yang menyakitkan sekalipun. Buktikan juga kalo kalian emang mencintai saya sebagai saudara seakidah. Sepakat??? Oke aja deh, gitu aja kok repot..